secarapks.blogspot.com, Jakarta : Meski sejumlah kadernya terjerat dugaan korupsi dan suap Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mengklaim sebagai partai yang bersih. Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin berpendapat masalah korupsi yang menjerat kader adalah pribadi dan tidak bisa disangkutpautkan dengan partai.
'Secara idealisme, platform kita (Golkar) itu bersih. Tapi kita nggak munafik, hujan badai memang ada, sehingga jadi personal, namun tidak bisa di- generate ke partai,' kata Aziz dalam diskusi 'Mencari Partai Bersih' di Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).
Aziz menilai banyak partai baru yang bermunculan, menggaungkan dan menyebut partai bersih. Padahal mereka berasal dari Golkar.
'Partai baru yang banyak bermunculan, awalnya dari Golkar. Karena kapasitas gerbong sudah sesak, mereka buat yang baru. Rel baru, tapi stasiunnya sama. Platform-nya juga sama, karena awalnya juga sama,' ujar Aziz.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyuarakan hal sama. Ia menyatakan PKS masih partai yang bersih, meski mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor dalam dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementan.
'PKS tetap bersih dan tetap peduli. Kami gembira karena kasus itu masuk ke pengadilan. Biarkan dilihat siapa yang salah dan benar,' jelas Mardani.
Menurutnya, awal PKS bangkit ketika publik kembali mencintai partai. Hal itu berkiblat dari tagline baru PKS, yakni cinta, kerja, dan harmoni.
'Itu bagian PKS untuk menjaga sebagai partai kader tapi tetap gaul pada masyarakat. Kita buat brand pada masyarakat dan pada kader,' terang Mardani. (Adi/Sss)
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment